الوقت
Popular Posts
-
Menorehkan dakwah di Gunung Kelir, Jatimulyo, Girimulyo, Ku lon Progo (Sebuat catatan dakwah sabtu-ahad tugas dakwah Ma'had Aly...
-
Jangan mengira bahwa orang yang memilih diam itu tidak mampu membalas. Karena terkadang seseorang memilih diam agar tak ada yang terluk...
-
Judul Jurnal : Manajemen Penyelenggaraan Pendidikan Dan Pelatihan Balai Diklat Keagamaan Medan Penulis/Peneliti : Julianty Kasihati H...
-
Judul Jurnal : Competitive Intelegence: Pengaruh Budaya Organisasi, Gaya kepemimpinan dan Kepercayaan Terhadap Komite Organisasi...
-
Ketika kita mempelajari suatu ilmu maka hendaknya kita mengamalkannya dan mendakwahkannya kepada oranglain. Karena ilmu itu adalah sebua...
-
Wahai saudaraku… Hendaklah engkau buka hatimu sebelum engkau membuka bibirmu tuk membaca risalah ini, hendaknya engkau tajamkan kepekaan...
-
Agama islam adalah agama yang sempurna dan paripurna yang mana didalamnya telah diajarkan cara-cara atau metode-metode pendidikan (tarbiy...
-
المؤمن مرآة أخيه، والمؤمن أخو المؤمن؛ "Seorang Mu'min adalah cermin bagi saudaranya. Seorang mukmin adalah saudara bagi m...
-
Film ini mengangkat tema poligami dalam islam yang dibingkai dengan alur cerita yang cukup menarik dan disertai dengan beberapa konflik ya...
-
[antara pemberi harapan palsu dan pemberi harapan pasti] Akhir-akhir ini kata PHP atau pemberi harapan palsu kian laris bak janan dipas...
Lencana Facebook
Total Tayangan Halaman
Diberdayakan oleh Blogger.
Category List
Selasa, 24 Mei 2016
Jangan mengira bahwa orang yang memilih diam itu tidak mampu membalas.
Karena terkadang seseorang memilih diam agar tak ada yang terluka.
Kadang juga karena menahan perih dan kwatir bila ucapannya hanya akan menambah perih.
Ada juga yang merasa bahwa diam adalah jawaban terbaik
Ada juga yang menyadari bahwa bila ia bicara, maka ucapannya tak akan bermanfaat.
Dan ada juga yang memilih diam disaat amarah memuncak, agar tak ada yang dirugikan oleh amarahnya
Karena selamanya diam itu emas. Kecuali mendiamkan kemungkaran.
Diam membuatmu tinggi. Jadi bicaralah yang baik atau diam
Label:
Renungan
|
0
komentar
Senin, 23 Mei 2016
المؤمن مرآة أخيه، والمؤمن أخو المؤمن؛
"Seorang Mu'min adalah cermin bagi saudaranya. Seorang mukmin adalah saudara bagi mukmin yang lain." (HR. Abu Daud dari Abu Hurairah -radhiallahu anhu-)
Sahabat...
Bukan tanpa alasan bila dalam potongan hadits diatas Rasululullah shallallahu alaihi wasallam memilih cermin sebagai perumpamaan seorang mu'min.
Itu karena tak ada yang lebih tulus dari cermin.
Iya, cermin tempat berkaca sebagian kita diwaktu pagi.
Cermin tak pernah berdusta, dia selalu berbicara pada puncak kejujurannya.
Dalam diamnya, dia memberitahu apa adanya tentang kita.
Dia juga tak pernah menyimpan dendam, sebab ketulusannya paripurna.
Kita bisa merasa apa saja di depannya. Merasa hebat, tampan, cantik, atau apa saja, bahkan kita bisa memanipulasi jiwa dan hati kita dengan apa saja, namun apa yang dia lihat dari kita akan ditampakkan apa adanya.
Bila kita telah pergi, ia tidak akan menyimpan bayangan wajah kita di dalamnya.
Begitu juga seorang mu'min, dia tidak akan membeberkan kekurangan saudaranya pada orang lain.
Dia akan akan menutupi kekurangan itu, seperti cermin yang tak membiarkan bayangan orang lain tinggal di dalamnya.
Ketulusan cermin, sejatinya adalah pekerjaan hati, memerlukan seni untuk menatanya. .
Seperti cermin yang tak boleh buram, maka ketulusan seorang mukmin tak boleh ternodai oleh kepentingan-kepentingan apapun, termasuk cara kita memaknai ketulusan itu.
Atau kepentingan lain yang mencari manfaat dari ketulusan itu.
Ketulusan haruslah terwujud pada pribadi mu'min yang shaleh, agar dia menjadi cermin hidup bagi saudaranya.
Ust Aan Candra Thalib
Label:
Renungan
|
0
komentar
Senin, 25 April 2016
Buku ini adalah buku yang sangat penting untuk dibaja terlebih bagi para aktifis organisasi Muhamadiyyah, yang mana dalam buku ini di sampaikan pelajaran-pelajaran penting dan pokok yang seharusnya digekatuhi guna meneruskan perjuangan KH Ahmad Dahlan yang sesungguhnya dan juga sebagai sarana pemecahan masalah yang sering terjadi di masyarakat bahkan di dunia internasional akan dapat diatasai.
Label:
Buku,
Kitab
|
0
komentar
Menorehkan dakwah di Gunung Kelir, Jatimulyo,
Girimulyo, Kulon Progo
(Sebuat catatan dakwah sabtu-ahad tugas dakwah Ma'had Aly UMY 2013)
Para orangtua terlalu sibuk dengan dengan pekerjaan sehingga perhatian untuk pendidikan anak terabaikan. Anaknya mau berangkat sekolah saja mereka sudah senang.
Lalu bagaimana dengan para remaja dan pemudanya..? nampaknya kita juga perlu prihatin. Kebanyakan pemudnya mereka lebih memilih merantau dibandingkan bekerja dirumah, mareka merantau ke Malaysia, Kalimantan, Sumatra dll. Masih syukur kalau Idul Fitri mereka mau menjenguk orangtuanya, walaupun setelah itu mereka pergi lagi, lagi dan lagi
Label:
Kisahku
|
0
komentar
Sabtu, 23 April 2016
Film ini mengangkat tema poligami dalam islam yang dibingkai dengan alur cerita yang cukup menarik dan disertai dengan beberapa konflik yang hadir setelah pilogami ini dilakukan.
Tentang Film
Sutradara : Kuntz Agus
Produser : Manoj Punjabi
Skenario : Alim Sudio
Pemain : Laudya Cyntia Bella, Fedi Nuril, Raline Shah, Sandrina Michelle.
Dikisahkan seorang sosok laki-laki yang bernama Pasetnya yang menikahi Arini dan ia telah berjanji untuk menjaga hati Arini agar tidak tersakiti dan bersedih. Namun suatu hari Prasetya bertemu dengan seorang wanita yang ingin coba bunuh darah maka Prayetnya menjegahnya agar tidak bunuh diri dengan cara menikahinya dengan sang wanita tadi masuk agama islam terlebih dahulu, karena dia tidak beragama islam. lantas bagaimanakah perasaan Arini tatkala tahu bahwa suaminya Prasetya ternyata telah menikah lagi..? bagaimanakah perasaannya..? bagaimana Prasetya menyelesaikan masalah ini..? lihat saja langsung filmnya atau download disini
Tentang Film
Sutradara : Kuntz Agus
Produser : Manoj Punjabi
Skenario : Alim Sudio
Pemain : Laudya Cyntia Bella, Fedi Nuril, Raline Shah, Sandrina Michelle.
Dikisahkan seorang sosok laki-laki yang bernama Pasetnya yang menikahi Arini dan ia telah berjanji untuk menjaga hati Arini agar tidak tersakiti dan bersedih. Namun suatu hari Prasetya bertemu dengan seorang wanita yang ingin coba bunuh darah maka Prayetnya menjegahnya agar tidak bunuh diri dengan cara menikahinya dengan sang wanita tadi masuk agama islam terlebih dahulu, karena dia tidak beragama islam. lantas bagaimanakah perasaan Arini tatkala tahu bahwa suaminya Prasetya ternyata telah menikah lagi..? bagaimanakah perasaannya..? bagaimana Prasetya menyelesaikan masalah ini..? lihat saja langsung filmnya atau download disini
Selasa, 05 April 2016
Judul Jurnal : Manajemen Penyelenggaraan Pendidikan Dan Pelatihan Balai Diklat Keagamaan Medan
Penulis/Peneliti : Julianty Kasihati Hasibuan
Dalam jurnar ini penulis atau peneliti menganalisi tentang menejerial penyelenggarakan pendidikan,pelatihan, kebutuhan serta jenis-jenis diklat pada balai diklat keagamaan (BDK) Kota Medan. BDK Medan ini adalah unit pelaksana teknis dibidang pengembangan pelatihan guru dilingkungan Departermen Agana di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada Badan Litbang Keagamaan.
Label:
Kuliah
|
0
komentar
Judul Jurnal : Competitive Intelegence: Pengaruh Budaya Organisasi, Gaya kepemimpinan dan Kepercayaan Terhadap Komite Organisasi Untuk Meningkatkan Kualitas Perguruan Tinggi.
Penulis/Peneliti: Dr. Ir.Jarot Sembodo Suroso, M.Eng.
Dalam jurnal ini pokok kajiannya adalah pengaruh budaya organisasi, gaya kepemimpinan dan kepercayaan terhadap komitmen organisasi .
Label:
Kuliah
|
0
komentar
Selasa, 15 Maret 2016
Mengapa terkadang perkataan, kisah-kisah ataupun nasehat para ulama’ dan guru lebih mengena dihati manusia dibandingkan dengan ayat-ayat al-Qur’an dan sabda-sabda Nabi Muhammad Shalallahu ‘alaihi wa sallam…? padahal Allah Ta’ala telah berfirman:
إِنَّمَا الْمُؤْمِنُونَ الَّذِينَ إِذَا ذُكِرَ اللَّهُ وَجِلَتْ قُلُوبُهُمْ وَإِذَا تُلِيَتْ عَلَيْهِمْ آيَاتُهُ زَادَتْهُمْ إِيمَانًا وَعَلَىٰ رَبِّهِمْ يَتَوَكَّلُونَ
“Sesungguhnya orang-orang yang beriman ialah mereka yang bila disebut nama Allah gemetarlah hati mereka, dan apabila dibacakan ayat-ayat-Nya bertambahlah iman mereka (karenanya), dan hanya kepada Tuhanlah mereka bertawakkal”. (QS.Al-Anfal 2)
Label:
Renungan
|
0
komentar
Jumat, 11 Maret 2016
[antara pemberi harapan palsu dan pemberi harapan pasti]
Akhir-akhir ini kata PHP atau pemberi harapan palsu kian laris bak janan dipasar, kata ini sering digunakan baik di dunia nyata maupun didunia maya semua itu dikarenakan mereka telah menggantungkan harapan dan harapan tersebut pupus dan tidak tercapai, mereka mereka berkata si A itu PHP, si B itu PHP. Terlebih sebagian besar mahasiswa berkata demikian tatkalan sang dosen tak kunjung datang. Namun entah mengapa mereka lupa atau tidak sadar tuk memikirkan suatu hal dan menanyakan pada diri mereka sendiri, apakah dirinya termasuk pemberi harapan palsu (PHP) ataukah tidak.
Label:
Renungan
|
0
komentar
Kamis, 10 Maret 2016
Agama islam adalah agama yang sempurna dan paripurna yang mana didalamnya telah diajarkan cara-cara atau metode-metode pendidikan (tarbiyyah) yang sangat efektif dan efisien untuk diterapkan dalam dunia pendidikan secara umum, diantara metode-metode tersebut adalah:
1. Metode Pemberian Kisah
لَقَدْ كَانَ فِي قَصَصِهِمْ عِبْرَةٌ
“Sesungguhnya pada kisah-kisah mereka itu terdapat pengajaran” (Yusuf 111)
فَاقْصُصِ الْقَصَصَ لَعَلَّهُمْ يَتَفَكَّرُونَ
“Maka ceritakanlah (kepada mereka) kisah-kisah itu agar mereka berfikir” (Al-A’raf 176)
Label:
Kuliah,
pendidikan,
Tarbiyyah
|
0
komentar
Senin, 07 Maret 2016
Wahai saudaraku…
Hendaklah engkau buka hatimu sebelum engkau membuka bibirmu tuk membaca risalah ini, hendaknya engkau tajamkan kepekaan hatimu sebelum engkau tajamkan pandanganmu saat membaca risalah ini
Wahai saudaraku…
Betapa banyak orang yang memperhatikanmu, betapa banyak orang yang membantumu betapa banyak orang yang mengasihimu…
Hendaklah engkau buka hatimu sebelum engkau membuka bibirmu tuk membaca risalah ini, hendaknya engkau tajamkan kepekaan hatimu sebelum engkau tajamkan pandanganmu saat membaca risalah ini
Wahai saudaraku…
Betapa banyak orang yang memperhatikanmu, betapa banyak orang yang membantumu betapa banyak orang yang mengasihimu…
Label:
Renungan,
Tazkiyatun Nafs
|
0
komentar
Ketika kita mempelajari suatu ilmu maka hendaknya kita mengamalkannya dan mendakwahkannya kepada oranglain. Karena ilmu itu adalah sebuah sarana dan amal adalah tujuannya. Maka tujuan dari kita belajar suatu ilmu adalah agar kita bisa mengamalkannya karena sesungguhnya ilmu yang tidak diamalkan itu bagaikan sebuah pohon tanpa buah.
Langganan:
Postingan (Atom)