الوقت

Popular Posts

Pengunjung

Flag Counter

Total Tayangan Halaman

Diberdayakan oleh Blogger.
Selasa, 15 Maret 2016
Mengapa terkadang perkataan, kisah-kisah ataupun nasehat para ulama’ dan guru lebih mengena dihati manusia dibandingkan dengan ayat-ayat al-Qur’an dan sabda-sabda Nabi Muhammad Shalallahu ‘alaihi wa sallam…? padahal Allah Ta’ala telah berfirman:
إِنَّمَا الْمُؤْمِنُونَ الَّذِينَ إِذَا ذُكِرَ اللَّهُ وَجِلَتْ قُلُوبُهُمْ وَإِذَا تُلِيَتْ عَلَيْهِمْ آيَاتُهُ زَادَتْهُمْ إِيمَانًا وَعَلَىٰ رَبِّهِمْ يَتَوَكَّلُونَ
“Sesungguhnya orang-orang yang beriman ialah mereka yang bila disebut nama Allah gemetarlah hati mereka, dan apabila dibacakan ayat-ayat-Nya bertambahlah iman mereka (karenanya), dan hanya kepada Tuhanlah mereka bertawakkal”. (QS.Al-Anfal 2)
Jumat, 11 Maret 2016

[antara pemberi harapan palsu dan pemberi harapan pasti]

Akhir-akhir ini kata PHP atau pemberi harapan palsu kian laris bak janan dipasar, kata ini sering digunakan baik di dunia nyata maupun didunia maya semua itu dikarenakan mereka telah menggantungkan harapan dan harapan tersebut pupus dan tidak tercapai, mereka mereka berkata si A itu PHP, si B itu PHP. Terlebih sebagian besar mahasiswa berkata demikian tatkalan sang dosen tak kunjung datang. Namun entah mengapa mereka lupa atau tidak sadar tuk memikirkan suatu hal dan menanyakan pada diri mereka sendiri, apakah dirinya termasuk pemberi harapan palsu (PHP) ataukah tidak.
Kamis, 10 Maret 2016
Agama islam adalah agama yang sempurna dan paripurna yang mana didalamnya telah diajarkan cara-cara atau metode-metode pendidikan (tarbiyyah) yang sangat efektif dan efisien untuk diterapkan dalam dunia pendidikan secara umum,  diantara metode-metode tersebut adalah:

1. Metode Pemberian Kisah

لَقَدْ كَانَ فِي قَصَصِهِمْ عِبْرَةٌ

“Sesungguhnya pada kisah-kisah mereka itu terdapat pengajaran” (Yusuf 111)

فَاقْصُصِ الْقَصَصَ لَعَلَّهُمْ يَتَفَكَّرُونَ

“Maka ceritakanlah (kepada mereka) kisah-kisah itu agar mereka berfikir” (Al-A’raf 176)
Senin, 07 Maret 2016
Wahai saudaraku…
Hendaklah engkau buka hatimu sebelum engkau membuka bibirmu tuk membaca risalah ini, hendaknya engkau tajamkan kepekaan hatimu sebelum engkau tajamkan pandanganmu saat membaca risalah ini

Wahai saudaraku…
Betapa banyak orang yang memperhatikanmu, betapa banyak orang yang membantumu betapa banyak orang yang mengasihimu…