الوقت
Popular Posts
-
Menorehkan dakwah di Gunung Kelir, Jatimulyo, Girimulyo, Ku lon Progo (Sebuat catatan dakwah sabtu-ahad tugas dakwah Ma'had Aly...
-
Jangan mengira bahwa orang yang memilih diam itu tidak mampu membalas. Karena terkadang seseorang memilih diam agar tak ada yang terluk...
-
Judul Jurnal : Manajemen Penyelenggaraan Pendidikan Dan Pelatihan Balai Diklat Keagamaan Medan Penulis/Peneliti : Julianty Kasihati H...
-
Judul Jurnal : Competitive Intelegence: Pengaruh Budaya Organisasi, Gaya kepemimpinan dan Kepercayaan Terhadap Komite Organisasi...
-
Ketika kita mempelajari suatu ilmu maka hendaknya kita mengamalkannya dan mendakwahkannya kepada oranglain. Karena ilmu itu adalah sebua...
-
Wahai saudaraku… Hendaklah engkau buka hatimu sebelum engkau membuka bibirmu tuk membaca risalah ini, hendaknya engkau tajamkan kepekaan...
-
Agama islam adalah agama yang sempurna dan paripurna yang mana didalamnya telah diajarkan cara-cara atau metode-metode pendidikan (tarbiy...
-
المؤمن مرآة أخيه، والمؤمن أخو المؤمن؛ "Seorang Mu'min adalah cermin bagi saudaranya. Seorang mukmin adalah saudara bagi m...
-
Film ini mengangkat tema poligami dalam islam yang dibingkai dengan alur cerita yang cukup menarik dan disertai dengan beberapa konflik ya...
-
[antara pemberi harapan palsu dan pemberi harapan pasti] Akhir-akhir ini kata PHP atau pemberi harapan palsu kian laris bak janan dipas...
Lencana Facebook
Total Tayangan Halaman
Diberdayakan oleh Blogger.
Category List
Senin, 07 Maret 2016
Wahai saudaraku…
Hendaklah engkau buka hatimu sebelum engkau membuka bibirmu tuk membaca risalah ini, hendaknya engkau tajamkan kepekaan hatimu sebelum engkau tajamkan pandanganmu saat membaca risalah ini
Wahai saudaraku…
Betapa banyak orang yang memperhatikanmu, betapa banyak orang yang membantumu betapa banyak orang yang mengasihimu…
Wahai saudarku…
Tanyakanlah pada hatimu… sebesar apakah perhatianmu terhadap oranglain ? sudahkah engkau membantu saudara-saudaramu ?
Wahai saudaraku…
Demi Allah, sebagaimana engkau tidak mampu bersyukur kepada Allah dengan syukur yang sempurna maka demikianlah engkau tidak akan mampu berterimakasih kepada saudara-saudaramu dengan sempurna, Namun pernahkah terbetik dalam sanu barimu tuk membalas jasa-jasa orang ang telah membantumu…? terlebih ustadz-ustadzmu…?
Seandainya pun engkau tak mampu membalas jasa-jasa mereka maka setidaknya buatlah goresan senyum di wajah mereka, kerjakanlah nasehat mereka dan wujudkanlah harapan mereka sehingga mereka bangga kepadamua.
Apakah harapan mereka terlalu besar sehingga engkau tidak mampu melaksanakannya…?
Wahai saudaraku…
Aku ingin bertanya, maukah engkau menjawab..?
Sudahkah amanah-amanah yang diberikan padamu engkau laksanakan…?
Sudahkah kewajiban-kewajibanmu engkau tunaikan…? atau malah engkau abaikan..?
Lalu mengapa engkau selalu menuntut dan menuntut…? tidakkah engkau sadar diri..?
Tidak mampukah engkau berfikir dengan akal yang suci…?
Apakah engkau hanya ingin diberi dan diberi tanpa berusaha tuk menberi…?
Wahai saudaraku…
Bukankah waktu-waktu yang telah engkau lalui, engkau akan ditanya tentangnya…?
Sudahkah engkau memiliki jawabannya…? atau mempersiapkannya…?
Ku berharap engkau rajin mengaji, apakah harapan ini terlalu besar….?
Ku berharap engkau mawas diri, apakah harapan ini terlalu besar…?
Penulis: Fatwa Hamidan
Hendaklah engkau buka hatimu sebelum engkau membuka bibirmu tuk membaca risalah ini, hendaknya engkau tajamkan kepekaan hatimu sebelum engkau tajamkan pandanganmu saat membaca risalah ini
Wahai saudaraku…
Betapa banyak orang yang memperhatikanmu, betapa banyak orang yang membantumu betapa banyak orang yang mengasihimu…
Wahai saudarku…
Tanyakanlah pada hatimu… sebesar apakah perhatianmu terhadap oranglain ? sudahkah engkau membantu saudara-saudaramu ?
Wahai saudaraku…
Demi Allah, sebagaimana engkau tidak mampu bersyukur kepada Allah dengan syukur yang sempurna maka demikianlah engkau tidak akan mampu berterimakasih kepada saudara-saudaramu dengan sempurna, Namun pernahkah terbetik dalam sanu barimu tuk membalas jasa-jasa orang ang telah membantumu…? terlebih ustadz-ustadzmu…?
Seandainya pun engkau tak mampu membalas jasa-jasa mereka maka setidaknya buatlah goresan senyum di wajah mereka, kerjakanlah nasehat mereka dan wujudkanlah harapan mereka sehingga mereka bangga kepadamua.
Apakah harapan mereka terlalu besar sehingga engkau tidak mampu melaksanakannya…?
Wahai saudaraku…
Aku ingin bertanya, maukah engkau menjawab..?
Sudahkah amanah-amanah yang diberikan padamu engkau laksanakan…?
Sudahkah kewajiban-kewajibanmu engkau tunaikan…? atau malah engkau abaikan..?
Lalu mengapa engkau selalu menuntut dan menuntut…? tidakkah engkau sadar diri..?
Tidak mampukah engkau berfikir dengan akal yang suci…?
Apakah engkau hanya ingin diberi dan diberi tanpa berusaha tuk menberi…?
Wahai saudaraku…
Bukankah waktu-waktu yang telah engkau lalui, engkau akan ditanya tentangnya…?
Sudahkah engkau memiliki jawabannya…? atau mempersiapkannya…?
Ku berharap engkau rajin mengaji, apakah harapan ini terlalu besar….?
Ku berharap engkau mawas diri, apakah harapan ini terlalu besar…?
Penulis: Fatwa Hamidan
Label:
Renungan,
Tazkiyatun Nafs
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar